Breaking News

Kini Ada Sekolah Kopi di IPB #Pileg2019 #Pilpres2019

ilustrasi
KOPI LINTONG -- Institut Pertanian Bogor (IPB) membuka Sekolah Kopi yang siap melahirkan barista-barista muda berbakat dan bertalenta kuat dalam mengenal cita rasa kopi nusantara.

Sekolah Kopi angkatan pertama dibuka secara resmi oleh Rektor IPB Dr Arif Satria, di Fakultas Pertanian IPB, Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,  Sabtu, 10 November 2018. "Kita mau mencetak barista tangguh," katanya.

Menurut Arif, ide membuka sekolah ini bagi mahasiswa karena saat ini tren kopi sudah luar biasa. "Kopi tidak lagi identik dengan orang tua, tapi sudah bergeser ke arah generasi muda,"katanya.

Saat ini, anak muda yang menyukai kopi sudah semakin bertambah jumlahnya dan mereka hadir dalam setiap kegiatan kopi. "Kopi sudah menjadi gaya hidup sehingga banyak orang yang tertarik dengan dunia kopi," ia mengungkapkan. Namun, menurut Arif, yang namanya gaya hidup punya masanya, tidak tahu kapan akan bergesernya. Sekarang barista atau peracik kopi menjadi profesi yang paling bergengsi.

"Seperti tradisi minum teh yang sudah ada sejak zaman dulu, sekarang bergeser ke era milenial mengenal kopi," katanya. IPB, katanya, memang fokus pada penyesuaian kecenderungan gaya hidup yang pada saat ini banyak digandrungi anak-anak muda.

IPB berkerja sama dengan Rumah Kopi Ranin yang juga dikembangkan oleh alumni IPB bersama Tejo Pramono untuk pendirian Sekolah Kopi ini. Angkatan pertama Sekolah Kopi  diikuti 10 orang mahasiswa yang mendapat beasiswa dari Rektor IPB. Pendaftar beasiswa Sekolah Kopi di IPB ini membludak mencapai 80 orang lebih. "Tapi setelah diseleksi secara ketat, kita dapatkan 10 orang mahasiswa," kata mentor sekaligus pendiri Rumah Kopi Ranin, Tejo Pramono.

Proses seleksi dilakukan dengan memilih mahasiswa yang betul-betul memiliki bakat dalam mengenal cita rasa. Selain itu, berasal dari daerah yang terdapat produksi kopi, memiliki jurusan pendidikan dasar berkaitan dengan kopi. "Dari 10 orang siswa angkatan pertama kebanyakan perempuan, hanya tiga laki-laki, karena perempuan punya anugerah dapat mengenal cita rasa, dan lebih peka," katanya. (sumber)

Tidak ada komentar